Sabrina Mandasari

Just Think Of You As The Pages In My Diary

Is It Enough?

Bali – Minggu, 22 Oktober 2023

Hai, My Blog. Sudah lama ya kita nggak jumpa. How are you? Apa rencanamu hari Minggu ini? Apa kamu keberatan mengobrol denganku sebentar saja? Aku kangen. Hehehe. Baiklah. Ayo kita chit chat. Beberapa waktu lalu aku ikut semacam sekolah modeling daring dan sudah dapat esertifikat. Aku bertanya-tanya, jika sudah dapat esertifikat, apa akan jadi model beneran? Hahaha. Kok aku jadi meragukan gini. Ya sudahlah. Yang penting dapat tambahan ilmu. It’s okay, Bon. Keep moving on. ALT (Asal Loe Tahu), aku sudah ada beberapa karya tulis baru ketika ikut lomba menulis di instagram. Aku posting 2 bulan yang lalu. Kamu bisa cek di instagramku ya.

Bagaimana caraku bahagia? Dengan hal-hal sederhana. Seperti dengan membeli es susu coklat, membeli makanan kesukaan, hingga membeli lip cream Hanasui Matcha yang diiklankan di TikTok. Ups, jadi semua ini tentang belanja alias shopping ya, Bon? Hhmm bisa jadi aku akan bahagia jika sudah shopping. Tak heran, list belanjaanku lumayan banyak. Hahaha. Aku juga bahagia jika sudah membeli buku. Ada salah satu buku yang aku beli bercerita mengenai hidup sederhana. Sebenernya aku pengen hidup sederhana. Tapi, terkadang hal-hal dalam hidup ini tidak sesedehana itu. Ada sedikit rumitnya. Tinggal bagaimana kita menjalani hidup ini.

Apa diam adalah hal baik yang bisa aku lakukan? Mungkin diam-diam menulis kali ya. Aku ingin menulis buku tapi aku punya banyak alasan untuk menundanya. Aku ingin membuat video youtube tapi aku punya banyak alasan untuk menundanya. Siapa aku ini? Sudah pantaskah aku didengar? Keahlianku hanya menulis diary. Apa lagi dong keahlianku? Hehe. Apa yang sebaiknya kutulis? Tentang cuaca panas yang tak karuan ini? Tentang kebingunganku mengenai hidup ini? Bisa aja. Jadi, apa saja pertanyaanmu, Bon? Bingung tentang apa?

Tentang hal menikah. Ngapain sih harus segera menikah kalau belum menemukan orang yang tepat? Ngapain kamu cepat-cepat menikah? Apa karena tuntutan masyarakat? Jika kamu kekurangan uang, apa masyarakat itu yang akan membantumu? Tahu apa mereka tentang perasaan atau keadaanmu saat ini? Jadi, apa yang paling kamu butuhkan saat ini? Apa? Aku tidak dengar. Jadi, kamu sekarang butuh uang yang banyak? Ya, tentu saja. Kamu tidak melihat segalanya. Kamu tidak mendengar semuanya. Kamu tidak tahu segalanya. Terkadang hidup serumit itu. Nggak percaya? Coba dulu kamu berkaca.

All you need is less. You need not everybody. Maybe. Mungkin kamu hanya perlu sedikit teman. Mungkin aku hanya perlu menulis sebentar. Mungkin aku hanya perlu menyendiri sebentar. And, dont trust anybody. Mereka bisa saja bohong untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya. Jangan berikan hatimu 100%. Jangan sampai kamu kecewa lagi. Sudah cukup kecewa dengan wajah sok polosnya. Semuanya pintar akting ya. Sekalian, buat film aja langsung, gih.

Is it enough? Apa kamu sudah merasa cukup? Kalau masalah uang sih belum cukup. Haha. Kan masih harus bekerja untuk mendapatkan uang. Aku merasa haus akan ilmu pengetahuan. Jadi, otakku merasa masih belum cukup dengan ilmu pengetahuan yang sedikit. Jadi aku akan terus mencari-cari pengetahuan yang menurutku menarik, entah itu di buku-buku, majalah, youtube, film, mengobrol dengan orang lain, dll. Pengalaman apa lagi yang aku butuhkan? Mungkin aku perlu jalan-jalan ke luar negeri. Mungkin aku perlu bertemu dengan orang-orang di belahan dunia lain. Entahlah, mungkin sekedar mencari persepektif baru.

Mengapa aku memasang gambar patung Liberty di hp atau komputer? Apa aku ingin ke New York, Amerika Serikat? Bisa jadi. Tapi yang jelas Liberty memberikan aku inspirasi. Semacam energi, semacam semangat untuk terus berkarya dan menjalani hari demi hari. Dengan kata lain, Liberty is another level of inspiration. Liberty seperti telah membawaku terbang ke dunianya yang luar biasa. ALT, selama menulis tulisan ini, aku mendengarkan lagu Taylor Swift dari album Folklore dan Evermore. It’s calm. Ya, sepertinya aku tidak bisa jauh dari musik atau menulis atau buku atau diary atau jurnal. Jadi, kapan kamu bisa merasa cukup?

Single Post Navigation

Leave a comment