Sabrina Mandasari

Just Think Of You As The Pages In My Diary

Doesn’t Make Sense

water_fly-t2
(Foto : Google)

Denpasar — Sabtu, 21 Februari 2015

Film yang terakhir aku tonton adalah “Into The Woods”. Film musikal yang bikin aku ngantuk waktu nonton. Haha. Abis, dikit-dikit nyanyi. Perpaduan cerita penyihir, Cinderella, Jack dan Kacang Ajaib, Rapunzel, Gadis Berkerudung Merah, dan lain-lain. Sepasang suami istri harus mengumpulkan 4 hal yang diperintahkan oleh penyihir jika mereka ingin punya anak : mantel berwarna merah darah (mantel kepunyaan Gadis Berkerudung Merah), sapi seputih susu (sapi kepunyaan Jack), rambut sekuning jagung (rambut kepunyaan Rapunzel), dan sepatu seindah emas (sepatu kepunyaan Cinderella). Hhmm, doesn’t make sense, ya. Sementara itu, serial Boys Before Flowers di tv udah selesai kmaren. Hhmm, aku bakal kangen Gu Jun Pyo, nih. Baca novel “Gelombang” udah selesai dari waktu ini, sampai halaman 465. Seru! Dua novel lainnya siap menunggu untuk kubaca. Maksudnya aku baca bergantian dalam waktu yang bersamaan. Hehe. Walaupun telat, aku mau ngucapin : Happy Valentine’s Day (14 Feb), dan Happy Chinese New Year / Gong Xi Fa Cai (19 Feb). Semoga semua makhluk berbahagia.

“Start where you are, use what you have, do what you can.” Sebuah kalimat yang menginspirasi sekali. Aku dapet di facebook kalau nggak salah. Ngerti kan kalian ama kalimat diatas? Seharusnya kita terapkan di kehidupan kita jika mau sukses. Maju terus! Oya, aku punya ponakan baru pada Minggu, 15 Februari 2015 lalu. Tugek Chandra melahirkan bayi cewek, yang dikasi nama Gek Fara. Welcome to the world, Girl! Someday we will take selfie together. Hahaha. Ah, fotoan terus ni Abon. Iya, aku malah keseringan foto ama Mochi. Knapa ama dia terus yak? Wkwk.

Oke, skarang aku mau latihan menulis. Katanya kalau jadi penulis, mulailah menulis. Tapi aku kebanyakan bengong-nya. Hihi. Istilah kerennya sih daydreaming. Melamun. Berkhayal. Part time dreamer. Apa semua penulis begitu? Mungkin. Ya, kita akan mulai dengan latihan membuat cerita yang tak masuk akal. Doesn’t make sense. Mungkin komedi. Biar lucu, biar pembaca ketawa. Jangan horor. Aku ntar takut sendiri. Hehe. Apapun. Biarkan apa yang ada di pikiranmu mengalir begitu saja, Bon. Santai. Oke, mulai!

Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh baju hitam yang tergantung di tembok itu? Apa dia lelah digantung selama berhari-hari? Entah kapan sang empunya akan memakai baju itu. Samar-samar terdengar lagu sendu yang mengiringi hujan pada sore ini. Banjir. Dimana-mana banjir. Apa yang di pikirkan oleh tempa tidur besar ini? Tv mati seharian. Sang empunya pergi entah kemana. Mungkin melihat hujan. Apa yang sebenarnya aku pikirkan? Pelangi. Aku ingin melihat pelangi bersama teman-temanku. Apa yang sebenarnya teman-temanku lakukan sekarang? Apa mereka juga melihat langit yang sama? Apa di tempat mereka juga hujan? Atau malah banjir? Ya, banjir air sungguh merepotkan. Tapi bagaimana kalau banjir uang? Apa kau akan mengeluh juga?

Single Post Navigation

Leave a comment